Monday, May 24, 2010

Petua Rumahtangga Bahagia

1- Sering melakukan kegiatan bersama-sama seperti makan bersama, keluar berjalan berdua-duaan, beriadah dan mandi bersama.

2- Galakkan isteri tidur di atas lengan suami. Isteri yang penyayang akan berada di belakang bahu sebelah kanan suami ketika berjalan.

3- Jaga agar mulut dan badan tidak berbau agar suami sentiasa mahu berseronok dengan isteri.

4- Isteri yang hangat dan romantis sentiasa mengharapkan suaminya berada dirumah bersama-samanya.

5- Tukar gaya penampilan setelah beberapa ketika untuk mengelakkan jemu kepada pasangan.

6- Kreatif mencipta suasana yang harmoni dan tenang dalam rumah tangga.

7- Sekiranya ada pergaduhan atau pertengkaran, cuba ingat kembali kenangan manis semasa bercinta dan berbulan madu.

8-Kenangkan jasa dan susah payah isteri mengandung dan melahirkan anak.

9- Sekiranya berlaku penceraian (bagi pasangan Islam untuk talak satu dan dua saja) jangan mudah menghalau isteri keluar dari rumah sebelum habis edah kerana mungkin suami isteri berminat untuk bersatu kembali (rujuk).

10- Suami kena lebih mesra dengan keluarga mentua kerana sekiranya rumahtangga menghadapi masalah, ibu bapa mentua boleh membantu dari segi nasihat.

11- Suami jangan tumpu perhatian yang berlebihan kepada dunia luar berbanding keluarga sendiri.

12- Isteri jangan lebih banyak masa menyibukkan diri dengan dunia luar,seperti aktif dengan kegiatan persatuan, berpolitik atau terbabit dengan jualan langsung.

13- Sentiasa berlembut dari segi percakapan, layanan kepada pasangan dan pergaulan sesama ahli keluarga.

14- Isteri perlu berhias lebih kepada suaminya berbanding apabila keluar rumah. 15- Menjawab setiap pertanyaan suami dengan lembut.

16- Pasangan tua, terutama isteri jangan terlalu rapat dengan cucu, tidur dengan cucu dan tinggalkan suami tidur sendirian.

17- Sekiranya ada masalah, bawalah berbincang. Jangan bertengkar dan masing-masing menegakkan pendapat sendiri.

18- Fahami dan hayati sifat pasangan dan anak-anak. Suami disifatkan seperti matahari sentiasa panas, isteri bulan; cantik, lembut dan indah dipandang, manakala anak-anak pula umpama bintang iaitu sifatnya sebagai penghibur dalam rumah tangga.

19- Suami isteri perlu mengekalkan sifat romantis dan sentiasa berhati muda walaupun masing-masing sudah berusia.

20- Anak-anak jangan dipaksa mengikut telunjuk dan kehendak ibu bapa tetapi beri mereka pilihan yang sesuai tetapi sentiasa awasi mereka.

21- Ketua rumah tangga yang bijak sentiasa ada perancangan jangka panjang untuk ahli keluarganya. Sama ada dari segi kewangan, pelajaran dan tempat percutian.

22- Keluarga Islam, pastikan sekurang-kurangnya dua waktu sembahyang berjemaah bersama-sama ahli keluarga - merapatkan hubungan dan kemesraan.

23- Jangan beri ahli keluarga makanan yang tidak halal atau diragui kehalalannya kerana bermula dari makanan membentuk air mani dan melahirkan generasi seterusnya."

Jadual hidupku

Aku belum bersedia nak ke klinik untuk membuat buku. takpe masih ada masa 3 minggu lagi sebelum 12 minggu usia kandungan ni. nak buat persediaan untuk menjawab soalan2 'misi' yang macam2 dulu.. issh ... susah jgk.. terasa agak terbeban. walau bagaimanapun, aku agak selamat kerana, insya Allah tak bersalin tahun ini tapi awal tahun depan. sekurang2nya aku dah selang setahun.. hehe walaupun kalau ikut bulannya... sama je dengan anak-anak yang lain.

tubuh masih terasa agak letih.. mungkin fasa pertama tak hilang lagi.. aku kena tabahkan diri demi anak-anak.. kita ttak menolak apa yg dah Allah kurniakan.
lagipun, bila difikir-fikirkan balik, masih rama sahabat2 diluar yang sudah bertahun menanti kedatangan cahaya mata, tetapi belum ada rezeki... betapa Allah tetap memberi rezeki kepada kami... maka ucapkanlah syukur kepada tuhanmu... pasti ada hikmah disebaliknya...

Ya Allah, Permudahkanlah segala urusan kami...

Friday, May 21, 2010

Penghalang-Penghalang dalam Menuntut Ilmu







Ilmu adalah cahaya yang dikaruniakan Allah kepada manusia. Tidak diragukan lagi kedudukan orang yang berilmu disisi Allah adalah lebih tinggi beberapa derajat. Hanya orang-orang yang berilmu & berakal lah manusia dapat memahami kebesaran Allah melalui penciptaan alam semesta beserta segala isinya.

Demikian mulia kedudukan orang yang berilmu sehingga Rasulullah meriwayatkan dalam sebuah hadis :

“Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu maka Allah mudahkan jalannya menuju syurga. Sesungguhnya malaikat akan membuka sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air. Sesungguhnya keutamaan orang alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan di atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar, tidak juga dirham, Yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa yangmengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah mendapatkan bahgian yang paling banyak. (1)

Siapa kah orang yang tidak mau di doakan oleh malaikat dan makhluk-makhluk Allah yang ada di bumi?? Sungguh hal tersebut adalah suatu kemuliaan yang besar.

Seperti kata pepatah “No pain, no gain” (tidak ada yang akan kita dapatkan tanpa pengorbanan) , maka untuk mencapai kemuliaan yang bernama ilmu itu pasti ada cubaan yang harus kita hadapi..

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menghalangi sampainya kemuliaan ilmu kepada seseorang :

1. Niat yang rosak

Niat adalah dasar dan rukun amal. Apabila niat itu rusak maka rusaklah seluruh amalannya. Sebagaimana sabda Rasulullah “Amal itu tergantug niatnya, dan seseorang akan mendapatkan apa yang diniatkan…” (2)

Imam Malik bin Dinar (wafat th.130 H) rahimahullah mengatakan,”Barangsi apa mencari ilmu bukan karena Allah Ta’ala maka ilmu itu akan menolaknya hingga ia dicari hanya karena Allah.”

2. Ingin Terkenal dan Ingin Tampil

Coba kita ingat mungkin terkadang saat kita belajar terbersit di hati kita “Supaya jadi rangking 1 atau jadi juara umum dan dikenal orang?? Ya, ingin terkenal dan ingin tampil adalah penyakit kronik. Tidak seorang pun yang bisa selamat darinya kecuali orang-orang yang dijaga oleh Allah Subhana Wa Ta’ala. Hal itu lebih dikenal dengan sebutan riya. Rasulullah sangat mengkhawatirkan adanya penykit ini pada umatnya. Karena seringkali penyakit itu halus hingga muncul tanpa kita sadari, hingga Rasulullah mengibaratkan bahwa penyakit riya itu seperti semut hitam, di batu hitam pada malam yang gelap. Bayangkan, hampir tak kelihatan kan?? So, be careful…

Rasulullah bersabda,”….sesuatu yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah kesyirikan dan syahwat tersembunyi.” (3)

Mahmud bin Ar-Rabi berkata : “syahwat yang tersembunyi maksudnya adalah seseorang ingin / senang apabila kebaikannya dipuji oleh orang lain. Hendaknya kita behati-hati terhadap penyakit ini, karena Allah memperingatkan dalam sebuah hadis yang disampaikan oleh Rasulullah Salallahu’alaihi Wassallam :

“Barangsiapa yang menyiarkan amalnya, maka Allah akan menyiarkan aibnya. Dan banrangsiapa yang beramal karena riya maka Allah akan membuka niatnya di hadapan manusia pada hari kiamat.” (4) Naudzubillahi mindzalik.

3. Lalai Menghadiri Majlis Ilmu

Jika kita tidak memanfaatkan majlis ilmu yang dibentuk dan pelajaran yang disampaikan, niscaya kita akan gigit jari sepenuh penyesalan. Kalau kebaikan yang ada di majlis ilmu hanya berupa ketenangan dan rahmat Allah yang meliputi mereka, maka dua alasan itu saja seharusnya sudah cukup sebagai pendorong untuk menghadirinya. Apalagi jika seseorang mengetahui bahwa orang yang menghadiri majlis ilmu –insyaAllah- mendapatkan dua keberuntungan, yaitu ilmu yang bermanfaat dan ganjaran pahala di akhirat!

4. Beralasan dengan banyaknya kesibukan

Alasan ini seringkali dijadikan syaitan sebagai alasan menjadi penghalang dalam menuntut ilmu. Coba dihitung, Allah memberikan kita 24 jam, 8 jam untuk bekerja, 8 jam untuk istirihat, masih ada 8 jam lagi… apa yang selama ini telah kita lakukan untuk memanfaatkan sisa waktu itu???

5. Menyia-nyiakan kesempatan belajar di waktu kecil.

Allah Ta’ala berfirman : ”Dan beribadahlah kepada Rabb-mu hingga datangnya kematian.” (QS.Al-Hijr : 99)
Karena itu, mari kita semua para remaja, maupun orang tua, laki-laki maupun wanita, kita bertaubat pada Allah Ta’ala atas apa yang telah luput dan berlalu. Sekarang, kita mulai menuntut ilmu, menghadiri majlis ta’lim, belajar dengan benar dan sungguh-sungguh dan menggunakan kesempatan sebaik-baiknya sebelum ajal tiba.

Ketika ditanya pada Imam Ahmad, ”Sampai kapankah seseorang harus menuntut ilmu?” Beliau pun menjawab ”sampai meninggal dunia.”

6. Bosan dalam menuntut ilmu

Diantara penghalang menuntut ilmu adalah merasa bosan dan beralasan dengan berkonsentrasi mengikuti peristiwa yang sedang terjadi. Ilmu yang kita cari seharusnya mendorong kita untuk mengetahui keadaan kita sendiri. Kita tidak akan bisa mengatasi berbagai masalah dan musibah yang menimpa kecuali dengan meletakkannya pada timbangan syariat. Seorang penyair mengatakan : ” Syariat adalah timbangan semua permasalahan dan saksi atas akar masalah dan pokoknya” (5)

Bosan itu adalah penyakit. Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit melainkan ada obatnya. Tidaklah musibah terjadi melainkan ada penyelesaiannya dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Oleh karena itu, kita harus melawan rasa bosan yang terkadang timbul saat kita belajar. Belajarlah sampai Anda mendapatkan nikmatnya ilmu.

7. Menilai Baik Diri Sendiri

Maksudnya adalah merasa bangga apabila dipuji dan merasa senang apabila mendengar orang lain memujinya.

Allah TA’ala berfirman : ”Maka janganlah kamu merasa dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An-Najm : 32)

8. Tidak Mengamalkan Ilmu

Tidak Mengamalkan Ilmu merupakan salah satu sebab hilangnya keberkahan ilmu. Allah Ta’ala benar-benar mencela orang yang melakukan ini dalam firmanNya : ”Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan hal yang tidak kamu perbuat. Amat besar kebencian Allah bahwa kamu mengatakan apa saja yang tidak kamu kerjakan (QS.Ash-Shaff : 3)

9. Putus Asa dan Rendah Diri

Allah berfirman : “Dan Allah mengeluarkankamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl : 78)

Putus Asa dan Rendah Diri adalah salah satu penghalang ilmu. Semua manusia diciptakan dalam keadaan sama yang tidak mengetahui sesuatu pun. Jangan merasa rendah diri dengan lemahnya kemampuan menghafal, lambat membaca atau cepat lupa.
Selain itu menjauhi maksiat adalah sebab paling utama dalam menguatkan hafalan dan memperoleh ilmu.

10. Terbiasa Menunda-Nunda

Yusuf bin Asbath rahimahullah mengatakan : ”Muhammad bin samurah pernah menulis surat kepadaku sebagai berikut : ” Wahai saudaraku janganlah sifat menunda-nunda menguasai jiwamu dan tertanam di hatimu karena ia membuat lesu dan merusak hati. Ia memendekkan umur kita, sedangkan ajal segera tiba… Bangkitlah dari tidurmu dan sadarlah dari kelalaianmu! Ingatlah apa yang telah engkau kerjakan, engkau perlekehkan, engkau sia-siakan, engkau hasilkan dan apa yang telah engkau lakukan. Sungguh semua itu akan dicatat dan dihisab sehingga seolah-olah engkau terkejut dengannya dan engkau sadar dengan apa yang telah engkau lakukan, atau menyesali apa yang telah engkau sia-siakan.” (6)

11. Belajar kepada Ahlul Bid’ah

Seorang penuntut ilmu tidak boleh belajar pada ahlul bid’ah karena ahlul bid’ah merasa ridha terhadap sesuatu yang menyelisishi agama Allah, seolah-olah ia mengatakan bahwa Allah Ta’ala belum menyempurnakan agama ini dan Rasulullah belum menyampaikan seluruh risalah.

12. Tergesa-gesa ingin memetik buah ilmu.

Seorang penuntut ilmu tidak boleh tergesa-gesa dalam usahanya memperoleh ilmu, karena belajar adalah proses seumur hidup. Terutama yang berkaitan dalam masalah agama tidak cukup dilakukan dalam waktu satu atau dua tahun belajar.
Imam Yahya bin Abi Katsir rahimahullah mengatakan,”Ilmu tidak bisa diperoleh dengan tubuh yang dimanjakan”

Imam Ibnu Madini rahimahullah mengatakan,”Dikataka n kepada Imam As-Sya’bi ’Darimana Anda peroleh semua ilmu ini?’ Beliau menjawab,’Dengan tidak bergantung pada manusia, menjelajahi berbagai negeri, bersabar seperti sabarnya benda mati, dan berpagi-pagi mencarinya seperti pagi-paginya burung gagak.”

Disarikan dari : Menuntut Ilmu Jalan Menuju Syurga, karya Yazid bin Abdul Qadir Jawas (Pustaka At-Takwa : 1428 H)

Catatan Kaki:
Hadist Shahih, diriwayatkan oleh ahmad, abu Dawud, attirmidzi, Ibnu Majjah dan Ibnu Hibban [1]
hadist shahih riwayat Al-Bukhari [2]
hadist shahih riwayat Thabrani [3]
HR.Bukhari-shahih [4]
Ishlaahul Masaajid minal Bida’ wal Awaa’id hal.110, karya al-Allamah Muhammad bin Jamaluddin al-Qasimi rahimahullah [5]
dari Iqtida al-Ilmi al’amal [6]

source: jilbab online

Task baru

Semalam semua ketua program termasuklah saya bermesyuarat dengan KJKK (Ketua jabatan).. banyak juga agenda yang dibincangkan. bermacam2 program yang perlu dibuat yg tujuan utamanya nak memantapkan pengurusan organisasi bawahan.

hari ini kami bermesyuarat pulak dengan Tuan Pengarah KKGP. hehe semua ketua program mendapat satu task baru untuk dibuat sesegera mungkin. Kebolehpasaran pelajar. so, ketua program perlu buat kerja untuk dihantar ke JPKK bagi nak dapat peruntukan kewangan... hai.. kerja.. kerja.. tapi, insya Allah. Kalau kita niatkan kerana Allah, kita akan dapat pahala dan Allah akan permudahkan urusan kita... Ya Allah, semoga usahaku ini memberi manafaat kepada orang lain...





p/s : tukar penggunaan aku kepada saya krn sebenarnya mmg tak biasa membahasakan diri dengan aku pun...

Thursday, May 20, 2010

rezeki dari Allah...

seminggu dua aku benar-benar keletihan. mungkin banyak urusan pejabat yang perlu diselesakan dan urusan rumahtangga yang sentiasa menimbun.. maka bermula awal minggu ini, aku benar-benar tidak sempat untuk memasak makan untuk bekalan anak-anak di waktu pagi. agak kecewa tetapi iya sememangnya aku benar-benar penar. walaupun rutinan seawal 4.00 pagi aku bangkit dari tidur tetapi kepenatan tetap terasa sehingga membuatkan aku baring semula..

ahhh... kenapa ye??? aku ceritakan pada suami dan suami kata takkan lah aku "me... ".
kepenatan itu berlarutan sehinggalah dalam beberapa hari aku merasakan kelainan pada mulut. terasa mual semacam.. ahh.. ini tak boleh jadi.. petang semalam aku mengajak suami ke kedai untuk membeli precnant test kit. walaupun berdebar dan takut. iya aku takut kalau positif kerana aku sebolehnya merancang ingin berehat dahulu selepas melahirkan anak 3 orang setiap tahun.
sampai di rumah , Atiqullah aku hulurkan pada abinya dan terus masuk tandas. mmm... tak sampai 1 minit, bacaan mmg menunjukkan positiF....

ahhh... antara takut, gembira, pening, semuanya bermain dalam kepalaku.

suamiku kata, itu dalah rezekit Allah, kita mmg dah merancang, tapi Allah nak bagi juga. maka kita terimalah.. terasa lega sekejap

tp tak lepas lagi, bila nak buat buku nanti, pastinya aku akan berdepan dengan nurse & doktor yg pastinya akan membebal kepadaku.
" haa dah cakap makan perancang ke pakai alat ke.. ini dah kantoi... bla..bla... ishh.. rasa tak sanggup nak dengar.....

Ya Allah bantulah hambaMu ini... permudahkanlah dan peliharakanlah anak dalam kandunganku ini. permudahkanlah urusan bersalinkannya kelak. jadikanlah dia anak yang soleh maupun solehah...Ya Allah Aku redha dengan segala ketentuanMu.. ampunkanlah diriku dan jadikanllah hambaMu ini seorang hamba yang cekal dan tabah... amin


Kita hanya Merancang...

Manusia dianugerahkan oleh Allah akal fikiran untuk berfikir, merancang dan merangka diari dalam hidupnya. kelebihan akal ini digunakan oleh manusia untuk merancang kehidupannya dimuka bumi ini agar sejahtera, aman dan bahagia. namun... sebagai seorang manusia kita tidak boleh menolak dan mengenepikan hakikat sebenar manusia iaitu hanyalah hamba yang menjalankan perintah tuannya. walaupun hamba itu boleh merancang apa yg ingin dibereskan namun, dia seharusnya akur dan semestinya patuh dgn arahan dan takdir yg ditentukan oleh tuannya.

analoginya begini.. seorang bibik telah merancang untuk memasak asam pedas untuk santapan malam untuk tuannya. sememangnya begitu, tuan rumahnya tidak kisah, lauk apapun yang dimasak oleh bibiknya. namun pada hari itu, tiba-tiba sahaja tuan rumah itu menyuruh bibiknya memasak ikan bakar bersama air asam kerana katanya dah lama tidak makan sebegitu..

maka, adakah bibiknya akan teruskan juga memasak asam pedas itu? Sudah pastinya Tidak!!! walaupun bahannya sudah siap, namun sebagai sorang gaji, dia terpaksa mengikut arahan tuannya..

maka begitulah dengan kita.. walaup sehebat manapun kita merancang... Allah jualah yang menentukan segalanya...

Thursday, May 13, 2010

'Atiqullah demam


dah 3 hari 'Atiqullah demam. alhamdulillah hari ini ada sedikit kemajuan. Si kecil ini dah boleh senyum, berbanding semalam yg langsung tidak memberi apa-apa respon bila di'agah'. sifatnya yg mudah gelak atau setidak-tidaknya senyum itu, kalah dek diserang demam yang saya rasakan kemungkinannya krn tumbuh gigi susu yang pertama. sakit kan... sabarlah sayangku. itu hanyalah dugaan yg amat-amat kecil jika dibandingkan dengan cabaran hidupmu kelak...

Ya Allah, peliharalah anak-anakku daripada malapetaka dan kejahatan syaitan, jin dan manusia... amin

Monday, May 3, 2010

Manusia

dah lama aku tak menulis di dalam blog ini. ketidaksempatan masa nak membukanya. terlalu banyak kerja-kerja yang nak diselesaikan buat masa ini.. keletihan yang menghambat diri yang membuatkan kadang-kadang tak sempat nak memuhasabah diri sendiri..

Ahh... manusia. takkan habis dengan kerjanya. Lumrah kita hidup di atas bumi Allah ini...

Ya Allah, bantulah hambaMu ini dalam menyelesaikan segala tanggungjawab yang terbeban dibahuku ini... permudahkanlah segala urusanku.. amin

Di antara koleksi buku motivasi santai yang diminati.